Monday, November 12, 2012

KENGERIAN SAAT MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM"


Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah jambatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai rambut dibelah tujuh? Begitulah kira-kira kalau kita mengumpamakan Jambatan Shirthal Mustaqim kelak. Sebuah jambatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka.

"Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan

lebih tajam daripada pedang." (H.R. Ahmad)

Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat melintasinya?
Perjalanan umat manusia di atas Sirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan. Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan semua waktunya saat hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia yang melintasinya :

- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
- Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.


Rasulullah SAW bersabda,"Dan diletakkan sebuah jambatan di atas Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya. Para Rasul berdoa pada hari itu : ‘Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa’dan?"

Para sahabat menjawab,"Pernah, Ya Rasulullah."

Lalu Rasulullah SAW melanjutkan,"Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa’dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak ummat manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia." (H.R. Muslim)

"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakan, raungan, jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari pelbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia :

“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"

"Ia (jambatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya."(H.R. Muslim)

  muslimin/muslimat yang dirahmati Allah,

Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia. Barangsiapa yang selalu memilih di jalan Allah dan bepegang teguh dengan syariat Islam, maka sirath di akhirat ini akan mudah dilalui untuk sampai ke Surga.

Akan tetapi sebaliknya,
Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah diterkam api Neraka yang berkobar-kobar menyala di dalam Neraka.

Na'udzu billahi min dzalik.
Marilah sama-sama bertaubat sebelum terlambat
 
<Pesan untuk diri saya dan rakan-rakan>

Sunday, November 11, 2012

Petua Rasulullah saw buat yang menghidap penyakit kronik..

Sekiranya sahabat mempunyai kenalan yang menghidap penyakit kronik (kanser, kencing manis, sakit jantung, darah tinggi dll) pujuklah dia/mereka untuk mengamalkan solat pada waktu
malam (walaupun sekadar 1 rakat witir) kerana dari Salman al-Farisi katanya, telah bersabda Rasulullah saaw;

"Dituntut ke atasmu melakukan solat malam kerana sesungguhnya solat malam itu merupakan antara kebiasaan orang soleh sebelum kamu, sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhanmu, penutup segala kejahatan, penghapus segala dosa dan pembasmi segala penyakit dalam badan."

Menurut guru kami, Al Fadhil Ustaz Wan Nasir Wan Abdul Wahab, pembasmi segala penyakit dalam badan bukan sahaja merujuk kepada menyembuh penyakit tetapi turut bermaksud MENGHALAU penyakit tersebut dari menghinggapi badan si sakit semula.

Mesti cuba tau! Moga Allah menganugerahkan sifat istiqamah kepada kita semua.
by Ustaz Zahazan Mohamed